Rabu, 04 Desember 2013

Menyusun Project Planing (Rencana Proyek) : Work Breakdown Structure (WBS) & Scope of Work

Menyusun Project Planing (Rencana Proyek) : Work Breakdown Structure (WBS) & Scope of Work

Memahami work breakdown structure (WBS) dan lingkup pekerjaan adalah langkah pertama dalam menyusun rencana proyek. Pembahasan yang akan saya lakukan dalam beberapa artikel secara bersambung, saya khususkan untuk proyek konstruksi, lebih khusus lagi proyek konstruksi mekanikal Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Hal ini hanya karena pengalaman saya selama 10 tahun, hampir semuanya dalam proyek mechanical erection PLTU.
Dalam pembangunan PLTU pemilik (owner) proyek, dengan didampingi konsultan, menyerahkan pekerjaan pembangunan kepada kontraktor EPC (engineering, procurement & construction). Kontraktor EPC ini melaksanakan seluruh pekerjaan design engineering, pengadaan (procurement) material dan alat-alat PLTU, dan pemasangannya hingga pembangkit bersangkutan siap beroperasi menghasilkan listrik.
Agar pembangkit mampu beroperasi sesuai kebutuhan pemilik proyek, maka kontraktor EPC harus membuat desain PLTU sesuai dengan parameter input dan parameter output yang telah ditentukan pemilik.
Proyek pembangunan PLTU biasanya dibagi menjadi beberapa paket. Setiap paket diberikan kepada satu kontraktor EPC. Sebagai contoh, dalam proyek PLTU Banjarmasin (Asam Asam) unit-1 & 2 berkapasitas 2×65 MW terdapat 6 paket proyek, yaitu =
- Paket 1A : Site Preparation
- Paket 1B : Civil Works
- Paket 2A : Steam Generators
- Paket 2B : Coal & Ash Handling
- Paket 3 : Turbine Generator & Balance of Plant
- Paket 4 : Electrical & Control
Semakin besar ukuran proyek, biasanya semakin banyak pembagian paketnya. Jumlah paket proyek kadangkala juga tergantung dari sumber pendanaan proyek.
Sering sekali kontrak EPC diberikan kepada kontraktor asing, terutama untuk pekerjaan mekanikal, elektrikal dan kontrol. Kemudian kontraktor asing tersebut menggandeng perusahaan lokal sebagai sub kontraktor atau mitra joint operation, untuk menangani pekerjaan construction/installation.
Hal-hal yang harus dipersiapkan dalam perencanaan proyek mechanical erection PLTU adalah =
- Rencana organisasi
- Rencana fasilitas proyek (temporary facilities)
- Project schedule dan progress planing
- Manpower loading
- Equipment loading
- Anggaran proyek (project budget)
- Prosedur heavy-lifting
- Quality Plan
- Safety Plan
Untuk dapat membuat rencana proyek dengan baik, mutlak diperlukan pemahaman terhadap lingkup pekerjaan (scope of work) yang ada di dalam kontrak. Oleh karena itu sebelum mulai membuat rencana kita harus mempelajari dokumen kontrak dengan seksama.
Dalam manajemen proyek, kita mengenal istilah Work Breakdown Structure (WBS). WBS adalah diagram pohon yang dipakai sebagai alat bantu untuk memecah pekerjaan besar menjadi sub-sub pekerjaan yang lebih kecil. Dalam Work Breakdown Structure dikenal istilah WBS level 1, level 2, level 3, dst. Semakin dalam level WBS, semakin detail rincian pekerjaannya.
WBS system diciptakan untuk mempermudah proses penyusunan rencana proyek. Setiap detail pekerjaan dibuatkan planingnya masing-masing, kemudian detail planing tersebut dikonsolidasi menjadi planing untuk keseluruhan proyek. Jadi penyusunan rencana proyek pada umumnya dilakukan secara bottom up, dimulai dari yang detail (bottom) kemudian digabungkan menjadi overall project planing.
Berikut adalah contoh Work Breakdown Structure untuk sebuah proyek pembangunan PLTU :

WBS sangat bermanfaat pada saat menyusun jadwal proyek, membuat progress planing, manpower planing dan equipment loading. Pembahasan lebih detail tentang hal ini akan saya lakukan dalaam artikel tentang cara membuat jadwal dan menghitung progres proyek.

Sumber : http://www.kqlima.com/menyusun-project-planing-rencana-proyek-work-breakdown-structure-scope-of-work

Selasa, 03 Desember 2013

Contoh Kasus WBS

Work Breakdown Structure (WBS) Pada Penulisan Ilmiah “Perancangan Kerangka Kerja Kesiapan Implementasi Automasi Perpustakaan , Studi Kasus : SMP Negeri 280 Jakarta"


Work Breakdown Structure (WBS) adalah pemecahan atau pembagian pekerjaan ke dalam bagian yang lebih kecil (sub-kegiatan). Atau Seperangkat yang membantu kita untuk menentukan dan mengelompokkan elemen-elemen pekerjaan (tugas) dan membantu mengetahui Ruang Lingkup pekerjaan. dengan teknik ini kita dapat mengidentifikasi tugastugas yang spesifik untuk pengembangan, pengadaan, dan implementasi s/w yang dibutuhkan. (Mc.Leod and Smith 1996).

WBS pada Penulisan Ilmiah saya yang berjudul “Perancangan Kerangka Kerja Kesiapan Implementasi Automasi Perpustakaan , Studi Kasus : SMP Negeri 280 Jakarta ” yang menggunakan bentuk WBS non linier.
Dimana Dalam membuat perancangan kerangka kerja tersebut, penulis melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1.      Menentukan metode yang akan digunakan dalam analisis dan pembuatan rancangan kerangka kerja baru,
2.      menentukan standar yang digunakan dalam analisis serta studi kasus dalam perancangan kerangka kerja baru
3.      melakukan analisis pada sistem yang sebelumnya telah berjalan dan melakukan perbandingan untuk menjadi tolak ukur dalam perhitungan untuk perancangan
4.      membuat usulan kerangka kerja baru dengan perbandingan yang telah dilakukan dalam tahapan analisis sebelumnya
    Dimana dalam perancangan kerangka kerja kesiapan Implementasi Automatisasi Perpustakaan Dengan Studi Kasus SMPN 280 ini penulis menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP)


 
 
 
 Sumber : http://reffliansii.blogspot.com/2013/01/work-breakdown-structure-wbs-pada.html
 
 
 

Work Breakdown Structure (WBS)

Work Breakdown Structure (WBS)

  1. Teknik Perencanaan Dan Pengendalian Proyek.
Pengendalian sebuah proyek bermula dari rencana proyek itu sendiri. Hal ini berlaku apabila rencana proyek ( project plan ) berlaku sebagai kunci utama dalam pengembangan mekanisme serta prosedur pengendalian atas proyek
WBS (Work Breakdown Structure)
WBS adalah suatu metode pengorganisaian proyek menjadi struktur pelaporan hierarakis. WBS digunakan untuk melakukan Breakdown atau memecahkan tiap proses pekerjaan menjadi lebih detail.hal ini dimaksudkan agar proses perencanaan proyek memiliki tingkat yang lebih baik.
WBS disusun bedasarkan dasar pembelajaran seluuuh dokumen proyek yang meliputi kontrak, gambar-gambar, dan spesifikasi. Proyek kemudian diuraikan menjadi bagian-bagian dengan mengikuti pola struktur dan hirarki tertentu menjadi item-item pekerjaan yang cukup terperinci, yang disebut sebagai Wok Breakdown Structure.
Pada prinsipnya Work Breakdown Structure (WBS) adalah pemecahan atau pembagian pekerjaan ke dalam bagian yang lebih kecil (sub-kegiatan), alasan perlunya WBS adalah :
  1. Pengembangan WBS di awal Project Life Cycle memungkinkan diperolehnya pengertian cakupan proyek dengan jelas, dan proses pengembangan WBS ini membantu semua anggota untuk lebih mengerti tentang proyek selama tahap awal.
  1. WBS membantu dalam pengawasan dan peramalan biaya, jadwal, dan informasi mengenai produktifitas yang meyakinkan anggota manajemen proyek sebagai dasar untuk membuat perundingan.
WBS merupakan elemen penting, karena memberikan kerangka yang membantu, antara lain dalam :
1. Penggambaran program sebagai ringkasan dari bagian-bagian yang kecil.
2. Pembuatan perencanaan
3. Pembuatan network dan perencanaan pengawasan.
4. Pembagian tanggung jawab.
5. Penggunaan WBS ini memungkinkan bagian-bagian proyek terdefinisi dengan jelas.
Adapun 3 manfaat utama WBS dalam proses perencanaan dan pengendalian proyak sebagai berikut :
  1. Analisa WBS yang melibatkan manajer fungsional dan personel yang lain dapat membantu meningkatkan akurasi dan kelangkapan pendefinisian proyek.
  2. Menjadi dasar anggaran dan penjadwalan.
  3. Menjadi alat control pelaksanaan proyek, karena panyyimpanan biaya dan jadwal paket kerja tertentu dapat dibandingkan dengan WBS.
Referensi : http://agusofyandi.wordpress.com/2011/03/26/what-is-wbs/

Pengertian WBS

Pengertian WBS dan Manfaat Beserta Tujuan

      WBS (Work Breakdown Structure)

      WBS adalah suatu metode pengorganisasian proyek menjadi struktur pelaporan hierarkis. WBS digunakan untuk melakukan Breakdown atau memecahkan tiap proses pekerjaan menjadi lebih detail. Hal ini dimaksudkan agar proses perencanaan proyek memiliki tingkat yang lebih baik.

WBS disusun bedasarkan dasar pembelajaran seluuuh dokumen proyek yang meliputi kontrak, gambar-gambar, dan spesifikasi. Proyek kemudian diuraikan menjadi bagian-bagian dengan mengikuti pola struktur dan hirarki tertentu menjadi item-item pekerjaan yang cukup terperinci, yang disebut sebagai Work Breakdown Structure.

             Pada dasarnya WBS merupakan suatu daftar yang bersifat top down dan secara hirarkis menerangkan komponen-komponen yang harus dibangun dan pekerjaan yang berkaitan dengannya.

Model WBS memberikan beberapa keuntungan, antara lain :
• Memberikan daftar pekerjaan yang harus diselesaikan
• Memberikan dasar untuk mengestimasi, mengalokasikan sumber daya, menyusun jadwal, dan menghitung biaya
• Mendorong untuk mempertimbangkan secara lebih serius sebelum membangun suatu proyek . 

Manfaat WBS :

1.Untuk mempercepat proses penyelesaian suatu proyek

2.Mengetahui pencapaian apa saja yang diinginkan suatu proyek

3.Dapat merencanakan proyek kedepannya

Namun terdapat manfaat utama dari WBS, yaitu sebagai berikut :

  1. Analisa WBS yang melibatkan manajer fungsional dan personel yang lain dapat membantu meningkatkan akurasi dan kelangkapan pendefinisian proyek.

  2. Menjadi dasar anggaran dan penjadwalan.

  3. Menjadi alat control pelaksanaan proyek, karena panyyimpanan biaya dan jadwal paket kerja tertentu dapat dibandingkan dengan WBS. 

     

    Tujuan WBS

1.Melengkapi komunikasi antar personal proyek

2.Menjaga konsistensi dalam pengendaliandan pelaporan proyek 

3.Cara efektif untuk melengkapi tugas manajemen

Setelah WBS berhasil disusun dan perkiraan lama waktu pelaksanaan telah dihitung, selanjutnya dilakukan penyusunan jadwal kerja. Pada dasarnya ada dua jenis model deskripsi penjadwalan, yaitu :
 Bar Chart : Yang hanya menerangkan flow time dari setiap pekerjaan dan tanpa keterkaitan antar pekerjaan. Deskripsi ini paling baik digunakan pada presentasi 
 Network diagram : Yang menunjukkan keterkaitan antar tugas dan mengidentifikasi saat kritis pada jadwal.

 

sumber : http://qta.edutalk.web.id/430/sebutkan-%26-jelaskan-manfaat-wbs